Follow me

Twett : @bang_ardyan
Facebook : http://www.facebook.com/ardyan.datuak.saidi

06 Agustus 2012

Selamat Ulang Tahun Hatta

Tak terasa sudah 2 tahun Muhammad Athillah Althoriq (Hatta) berada ditengah-tengah Abiy, Ummy, Abang dan Kakak. kemarin tanggal 26 Juli 2012 Hatta berulang tahun, sederhana namun khidmat. selamat ulang tahun anak bujangku, cepatlah besar, semoga menjadi anak yang berguna bagi nusa dan bangsa.

20 Juli 2012

Ramadhan 1433 H

Marhaban ya Ramadhan Kami beserta keluarga mengucapkan selamat menjalankan ibadah ramadhan 1433 H semoga dalam Ramadhan kali ini dapat meningkatkan ketakwaan dan ibadah kita.

Baganti Gala

Sasuai jo adaik nan balaku di Minang, ketek sabui namo gadang sabuik gala. katiko turun dari rumah tahun 2001 yang lalu, denai diagiah gala Sutan Rajo. mungkin karano lah dianggap bisa mauruih kamanakan, bulan Juli 2012 nan lalu denai baganti gala manjadi Datuak Saidi. semoga amanah ko dapek kironyo denai jalankan. amin

25 Maret 2012

Kami


Dari berdua, sekarang udah berlima, insyaallah akan berenam.......

Gadang Sarawa


Ketika denai hendak mengikut seleksi Bawaslu RI bulan Desember 2011 yang lalu, denai melakukan pemeriksan kesehatan menyeluruh atau general medical chek up di RS M Jamil Padang. sungguh sangat terkejut denai ketika mengetahui berat badan denai ternyata 113 kg sementara tinggi badan hanya 167 cm, sungguh tidak ideal padahal dirumah denai selalu menimbang berat badan dan hanya 105 kg. Karena sudah sangat berat lalu denai dirujuk ke ahli gizi.

Oleh ahli gizi denai kemudian diberi petunjuk menu dengan diet 1900 kalori dengan 3 kali makan berat dan 3kali makan ringan. Sebelum sampai dirumah denai merasa akan tersiksa dgn pola diet tersebut, tetapi ternyata setelah ditimbang nasi 150 gr utk makan pagi, 200 gr utk makan siang dan malam diluar sayur, lauk pauk dan buah ternyata sama porsinya dgn yang denai makan setiap hari minus/tanpa nasi tambah. lalu denai siasati dengan membagi dua porsi makan denai, sehingga denai bisa makan pakai nasi tambah. Selain menu makan berat yang tidak mesti dipilih-pilih tetapi cukup dibatasi, setiap 2 jam sehabis makan berat denai diwajibkan makan buah dan tahu/tempe 100 gr dan dapat diganti dengan pical tanpa lontong, mie dan kerupuk. Jadi siapa bilang diet itu menyiksa, justru membuat kita disiplin dalam mengatur jadual makan.

Foto diatas denai buat hari ini dengan menggunakan celana denai ketika lebaran akhir Agustus 2011 lalu. Sizenya 46 sementara hari ini denai sudah memakai celana yang sizenya 38 karena perut denai sudah mulai hilang, berat badan denai sudah 98 kg. Target denai, berat badan denai harus mencapai 80an kg, dan denai bertekat mencapainya.
Karena dalam 3 bulan ini saja, denai telah berhasil menurunkan berat badan 14 kg.

01 Februari 2012

Penggalan Sejarah di Tandai..

Tandai, tidak banyak yang tahu dengan kata Tandai. Di Padang, ketika denai tanya pada teman-teman tentang arti kata Tandai, ternyata banyak yang tidak tahu.Tandai berbeda dengan tanda-i..... he he he he. Tandai sepertinya bahasa Minang Bukittinggi. Di Bukittinggi Tandai itu sama dengan jamban, atau tempat buang air besar diatas sungai, kolam atau bandar dengan menyusun 2 batang kayu atau lebih sebagai tempat berpijak dan dindingnya ditutup dengan seng/kain/terpal.

Ada tiga sejarah unik tentang tandai dalam kehidupan Denai.

Pertama, ketika Denai mengikuti perkemahan Lomba Tingka II di Bangkinang tahun 1987. Ketika itu denai bersama teman-teman dari Gugus Depan SMPN Salo telah selesai mendirikan kemah/tenda lalu kami makan. Sehabis makan perut Denai terasa mulas dan ingin buang air besar. Lalu Denai dengan membawa seember kecil air mencari tempat buang air besar yang ternyata sebuah tandai diatas kolam yang airnya sudah kering dan ditumbuhi rumput setinggi kaki. Karena sangat mulas, Denai langsung melepaskan hasrat. Baru saja Denai membuka celana ternyata ada seekor ular bergulung dibawah tandai, sontak Denai meloncat dan lari keluar tandai sembari menarik celana, karena saking kuatnya denai menapak untuk meloncat tandai tesebut roboh dan jatuh kedalam kolam berikut dengan ember yang Denai bawa tadi. Orang-orang yang melihat tertawa terbahak-bahak dan Denai jadi maluuuuuuuu....

Kedua, ketika denai kelas I SMA di Bukittinggi tahun 1989. Denai malam itu menginap dirumah nenek Denai di Kapalo Koto Tigo Baleh. Biasanya denai kost di Tarok Bungo, tapi pada hari sabtu sepulang sekolah denai pulang ke Tigo Baleh tempat Nenek. Sehabis makan malam dan ngobrol-ngobrol sama Nenek tentang cerita orang tua enai yang saat itu berada di Ranai Natuna perut denai terasa mulas. Disamping rumah Nenek ada kolam ikan yang airnya penuh dan sangat dingin kalau malam hari, maklum Bukittinggi ketika itu masih dingin. Tempat buang air besar dikolam itu adalah tandai dan letaknya disudut bagian pinggir kebatas tanah, bukan disamping rumah. Karena gelap dan pikiran yang entah kemana-mana membuat hati denai jadi takut untuk buang air besar di tandai, kemudian denai putuskan buang air besar dipinngir kolam yang dekat dengan dinding rumah, lampu luar denai matikan agar tidak nampak dari pinggir jalan. Denai membuka celana dan berdiri dipinggir kolam lalu ketika hendak jongkok, sreeeetttttt, kaki denai tergelincir karena pinggir kolam itu berlumut dan memang licin....... denai tercebur masuk kolam didinginnya malam Bukittinggi. baju dan celana basah. Yang denai sedihkan lagi dompet denai hilang dalam kolam, padahan didalamnya banyak surat-surat identitas. Setelah berusaha keluar dari kolam, denai langsung ke sumur tempat mandi dan akhirnya terpaksa mandi dimalam hari. Lha tentang dompet itu, pada bulan selanjutnya (kira-kira 1 bulan setelah jatuh) kolam dikeringkan karena mau panen ikan, dan dompet itu ternyata masih ada didasar kolam dan sudah berlumpur. Syukurnya beberapa kartu identitas sudah di press sehingga tidak rusak karena air.

Ketiga, masih ditempat yang sama, dan diwaktu yang berbeda. Malah dihari yang masih sangat sore ketika denai dirumah nenek hendak buang hajat. Sekitar tahun 1991atau 1992 ya, yang jelas Denai ingat sebelum denai tamat SMA. Sore itu denai hendak buang air besar, karena hari masih sore, denai putuskan buang air besarnya di tandai diujung kolam rumah Nenek. Karena ikan dikolam itu sudah besar-besar, jadi tampak saja dari atas tandai ikan itu berebutan mencari posisi...... karena melihat ikan-ikan itu, denai membatalkan buang air besar dan berniat menangkap ikan itu dengan tangguk (apa bahasa indonesianya ya ??) ya semacam alat tagkap ikan lah.baru saja Denai menyosorkan tangguk itu disela-sela tempat berdiri/jongkok “kreeeeek.... cushhhhh”... kayunya patah dan denai tercebur kekolam. Yang parahnya tempat tercebutnya adalah dibawah tandai.... orang yang mendengar dirumah Nenek langsung melihat dan pada menertawakan Denai.... malu dan bauuuuuuu......

Catatan Awal untuk sebuah Autobiografi

Nama saya Ardyan, dilahirkan di Kota Padang Provinsi Sumatera Barat bertempat diklinik Bidan Restu Ibu didaerah Tarandam Jl. Proklamasi, saat ini diatas Klinik restu Ibu telah berdiri Rumah Sakit Bunda Medical Centre pada hari Kamis pukul 20.00 malam Tanggal 8 Agustus 1974 Sehari setelah Kota Padang merayakan hari Ulang Tahun Kota Padang ke 305 dari Pasangan H. Yunizar Muchtar (Purnawirawan TNI AD dengan pangkat terakhir Kapten Infantri yang ketika saya dilahirkan tengah bertugas di Detasemen Zeni Bangunan Kodam III 17 Agustus, Padang) dan Hj. Syafni Akip (Ibu Rumah Tangga yang ketika melahirkan saya masih mengajar di TK Kutilang Asrama TNI AD Sawahan). Pernah suatu ketika ketika sudah menanjak dewasa saya bertanya pada orangtua saya apa yang dimaksudkan dengan Ardyan itu, lalu orangtua saya menjawab yang dimaksudkan beliau dengan Ardyan itu adalah Putra Bumi, lalu saya pernah juga bertanya pada orangtua saya mengapa anak laki-laki beliau diberi nama yang singkat-singkat saja (saya Ardyan, dan adik saya Eduard) beliau menjawab untuk apa nama panjang-panjang kalau kemudian tidak menjadi orang, lebih baik nama singkat lalu kemudian kamu akan menghiasi nama itu dengan gelar-gelar akademis dan keberhasilan-keberhasilan dalam hidup dan pekerjaannmu.

Sebagai anak Tentara kami dididik dengan pola kediplinan, dari kecil kami sudah dididik disiplin sejak mulai dari kami bangun dipagi sampai tidur dimalam harinya, semua sudah terbiasa terjadual dengan baik. Banyak manfaat yang kemudian kami rasakan, terutama hal-hal berkenaan dengan keteraturan/disiplin, mental (survival), kepemimpinan leadership, motivasi, kejujuran dan integritas. Hidup berpindah-pindah dari satu daerah kedaerah lain mengikuti penugasan Orang tua sudah merupakan hal yang biasa bagi kami yang sering juga disebut “anak kolong”. Setelah dari Padang, kemudian kami pindah ke Kota Pariaman kemudian kami tinggal dirumah nenek di Bukittinggi karena Orang tua saya sekolah perwira di Bogor. Tahun 1979 pasca sekolah Orang tua saya dipindahkan ke Yonif 132/Bima Sakti di Salo Kecamatan Bangkinang Kabupaten Kampar, kami turut pindah dan tinggal di Asrama Salo. Disinilah saya kemudian memulai merasakan pendidikan disiplin dan pembangunan karakter. Bangun pagi kalau tidak mau kena kopel (sebutan untuk ikat pinggang tentara yang besar dan berbesi) maka harus bangun sebelum dibangunkan. Begitu pula dengan pendidikan formil mulai dari Sekolah Dasar di SD Negeri 19 Salo tahun 1980 sekolah ini yang berjarak ± 1 km dari asrama, karena telah dididik mandiri setiap hari pergi dan pulang sekolah berjalan kaki (karena waktu itu di Salo masih jarang angkutan umum) dan saya tidak pernah diantar jemput oleh orang tua dan tamat tahun 1986. Di Sekolah Dasar mulai dari kelas 3 saya sudah aktif dalam kegiatan Pramuka. Pada tahun 1986 kemudian saya melanjutkan sekolah di SMP Negeri Salo yang berjarak 500 meter dari SD Negeri 019, atau 1,5 km dari rumah. Dan ketika itupun saya masih berjalan kaki ke sekolah. Kegiatan Kepramukaan yang sudah dimulai dari Sekolah Dasar kemudian saya lanjutkan di SMP ini, hinga akhirnya saya beserta teman-teman di Gudep SMP Salo bisa mengikuti Lomba Tingkat (LT) 2 ditingkat Kabupaten dan mendapat juara III selain di Pramuka, saya juga mulai aktif di Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri ABRI (FKPPI) PC 0313 Kodim Bangkinang. Saya menamatkan sekolah SMP tahun 1989, bersamaan dengan keluarnya surat penugasan baru pada Orang tua saya yang diangkat sebagai Danramil di Kecamatan Ranai Kepulauan Natuna Kabupaten Kepulauan Riau Provinsi Riau yang ketika itu Kecamatan Ranai berada di Kabupaten Kepulauan Riau yang masih didalam wilayah Provinsi Riau. Saat ini Natuna sudah menjadi Kabupaten sendiri didalam wilayah Provinsi Kepulauan Riau.. Selanjutnya Orang tua saya memutuskan bahwa saya sebaiknya bersekolah di Bukittinggi agar mendapatkan pendidikan yang bagus sembari melatih hidup mandiri, kemudian saya diterima sekolah di SMA Negeri 3 Bukittinggi. Hidup jauh dari Orang tua menempa diri saya untuk berbuat yang terbaik agar dapat membahagiakan Orang tua, sembari membuktikan bahwa saya mampu menjaga kedisiplinan walau tidak ada yang mengawasinya setiap hari. Saya tinggal dirumah kost walaupun saudara Orang tua bahkan Nenek saya di Bukittinggi, tujuan saya agar saya bisa mandiri. Saya mulai sekolah di SMA 3 Bukittinggi pada bulan Juli Tahun 1989. Di SMA saya kembali aktif di Pramuka hingga tingkatan tertinggi ditingkat SMA saya peroleh yakni Pandega. Untuk memperoleh tingkatan Pandega ini saya beserta 4 orang teman berjalan kaki 2 hari dari Kota Bukittinggi ke Kota Solok melewati Kota Padang Panjang, Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Solok yang jaraknya ± 71 Km. Ketika di Bukitinggi saya juga aktif di FKPPI PC Kodim 0304 Agam. Tahun 1992 saya menamatkan sekolah di SMA 3 Bukittinggi.

Ketika kelas III SMA saya dibelikan kendaraan sepeda motor second oleh Orang tua seharga 1 juta rupiah. Ketika tamat SMA, saya berjanji dengan Orang tua kalau saya lolos di Universitas Negeri maka sepeda motornya akan diganti dengan yang baru tapi kalau tidak lulus di Universitas Negeri, maka sepeda motornya dijual dan uangnya dibayarkan untuk uang masuk perguruan tinggi swasta. Pada akhirnya saya harus merelakan berjalan kaki pergi dan pulang kuliah karena sepeda motor tersebut saya jual dan uangnya saya bayarkan sebagai uang masuk perguruan tinggi swasta karena saya tidak lulus Sipenmaru (kini UMPTN). Saya diterima kuliah di Fakultas Hukum Universitas Bung Hatta, Padang yang tercatat sebagai mahasiswa baru tahun 1992. Dibangku kuliah di Padang, saya aktif di FKPPI PC 0312 Kodim Padang, Senat Mahasiswa Fakultas Hukum, anggota Ikatan Senat Mahasiswa Fakultas Hukum Indonesia (ISMAHI) dan GP Anshor Wilayah Sumatera Barat.

Pasca pensiun dari Tentara, Orang Tua saya pulang ke Bukittinggi Tahun 1995, dan mengambil gadai tanah untuk ditanami padi dan tanaman palawija lainnya. Maksud Orang tua saya agar keringatnya bisa selalu keluar setiap hari dengan menyibukkan diri menjadi petani. Saya kemudian setiap sabtu dan minggu pulang kampung ke Bukittinggi untuk membantu Orang tua saya bertani dan saya pun belajar dari hidup sebagai seorang petani. Sunguh nikmat menjadi petani karena selalu mendapatkan panas matahari pagi, menghirup udara yang bersih serta keringat selalu keluar apalagi ketika makan siang dipematang sawah, sebuah pengalaman yang tidak akan pernah saya lupakan, walau kulit sudah berubah menjadi hitam namun pada akhirnya biaya kuliah saya dan adik-adik dibayar dari panen cabe, tomat, jagung, buncis, bayam, kacang tanah dan Padi. Uang tabungan saya dari menjual hasil panen, kemudian saya bayarkan untuk biaya wisuda.

Pasca tamat kuliah, tahun 1997 kemudian saya berusaha mencari pekerjaan, tanpa pandang apapun pekerjannya yang penting halal, sampai kemudian ada saudara yang membawa saya bekerja di toko kaca. Sembari bekerja disana, saya kemudian mencoba mencari kakak kelas yang dulu aktif di senat mahasiswa yang sudah bekerja, akhirnya saya bertemu dengan Miko Kamal, SH mantan ketua Senat Mahasiswa Fakultas Hukum yang ketika itu menjabat Direktur LBH Padang dan akhirnya saya diterima sebagai tenaga magang di LBH Padang pada tahun 1998.

Sejak tahun 1998 saya sudah aktif di Lembaga Batuan Hukum (LBH) Padang, sebuah kantor cabang dari Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) yang didirikan oleh Dr. Iur Adnan Buyung Nasution, SH beserta rekan-rekan. Pada saat saya mulai bekerja sebagai tenaga magang di LBH Padang, pada saat itu situasi politik negeri ini sedang bergejolak menuntut reformasi dan selaku organisasi yang melakukan pendampingan terhadap masyarakat yang tidak mampu Lebih lanjut dikenal dengan Bantuan Hukum Struktural, Munculnya konsep bantuan hukum struktural tersebut dilatarbelakangi oleh adanya realitas sosial bahwa pemahaman terhadap kondisi dan situasi yang ada dan berkembang sekarang ini, baik yang terdapat dalam masyarakat maupun dunia hukum, telah mengakibatkan konsep bantuan hukum tradisional tidak mampu digunakan sebagai dasar bekerja. Secara konseptual, bantuan hukum struktural merupakan kegiatan yang bertujuan untuk menciptakan kondisi-kondisi bagi terwujudnya hukum yang mampu mengubah struktur yang timpang menuju ke arah struktur yang lebih adil dan yang menjamin persamaan kedudukan baik di bidang ekonomi maupun di bidang politik Asfinawati. “Bantuan Hukum Cuma-Cuma Versus Komersialisasi” dalam Bantuan Hukum : Akses Masyarakat Marjinal Terhadap Keadilan : Tinjauan Sejarah, Konsep, Kebijakan, Penerapan dan Perbandingan Di Berbagai Negara . LBH Jakarta. Jakarta. 2007 saya beserta anggota LBH Padang lainnya turut mendampingi mahasiswa, petani, buruh, nelayan dan masyarakat miskin kota yang terlibat aksi-aksi demonstrasi agar tidak terjadi pelanggaran Hak Asasi Manusia oleh Aparat Negara yang mulai represif menghadapi massa aksi.

Pasca reformasi, lahirlah oraganisasi-organisasi swadaya masyarakat yang memfokuskan kegiatannya pada pengawasan pemerintah termasuk di Sumatera Barat, salah satunya Badan Antikorupsi Sumatera Barat (BAKo SumBar) yang digagas pendiriannya oleh 8 (delapan) organisasi masyarakat sipil dan 26 (dua puluh enam) individu yang hadir dalam menggagas pembentukan lembaga pengawasan korupsi di Sumatera Barat. Pada rapat tersebut, kemudian saya terpilih sebagai Koordinator Badan Pekerja beserta 4 orang anggota Badan Pekerja. Gebrakan awal kami adalah mengungkap kasus korupsi di PUSKUD Sumbar dan kasus BPPC. Kemudian bersama jaringan LSM lainnya BAKo SumBar mendirikan Forum Peduli Sumatera Barat (FPSB) yang mengangkat kasus korupsi anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat tahun 1999 – 2004.

Pada Tahun 2003 melalui seleksi Calon Anggota Komisi Pemilihan Umum Provinsi Sumatera Barat, saya terpilih dan diangkat menjadi Komisioner KPU Provinsi Sumatera Barat periode 2003 – 2008 dilantik pada tanggal 26 Mai 2003 oleh Ketua KPU RI Prof. Dr. Nazaruddin Syamsudin. Kami telah melaksanakan Pemilihan Umum tahun 2004 di Sumatera Barat dan Pemilihan Kepala daerah yang pertama kali dilaksanakan secara langsung umum bebas dan rahasia serta jujur dan adil pada bulan Juni Tahun 2005. Suatu kondisi yang cukup berat dimana kami di Sumatera Barat melaksanakan Pilkada serentak 10 Kabupaten/Kota dan 1 Provinsi sementara berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 penyelenggara Pemilu secara eksplisit tidak dinyatakan berbentuk hirarkhis sehingga banyak aturan-aturan penyelengaraan Pilkada dan pelaksanaan Pilkada serentak kami buat sendiri. Dan kami bersyukur Pilkada di Sumatera Barat tahun 2005 dinyatakan sebagai Pilkada yang sukses, efisien dan aman.

Pada tahun 2006, saya diminta untuk membantu Komite Independen Pemilihan (KIP) Nangroe Aceh Darussalam sebagai tenaga expert Legal Drafting yang dibiayai oleh UNDP. Dari beberapa calon yang diajukan untuk menjadi tenaga legal drafting, karena pengalaman penyelenggaraan Pilkada di Sumatera Barat tahun 2005 yang dinilai sukses akhirnya saya terpilih untuk bertugas di KIP NAD.

Pada tahun 2008, saya mengikuti kembali Seleksi KPU Provinsi Sumatera Barat dan kembali dipercaya menjadi Komisioner KPU Provinsi Sumatera Barat periode 2008 - 2013.

Kesibukan saya sebagai Komisioner KPU Provinsi Sumatera Barat sungguh memakan waktu, hampir-hampir tidak ada waktu luang ketika tahapan Pemilihan Umum berjalan, karena selain membuat kebijakan penyelenggaraan pemilihan umum, saya bersama-sama komisioner lainnya juga berkewajiban memonitoring pelaksanaan tahapan agar penyelenggaraan Pemilu secara keseluruhan bisa berjalan baik.

Dalam kesibukan saya ketika tahapan penyelenggaraan Pemilu berlangsung, saya membagi waktu untuk organisasi yang saya ikuti dan untuk keluarga. Biasanya ketika waktu-waktu sibuk itu, saya mengusahakan hadir pada rapat-rapat di organisasi dan selesai rapat, saya kembali ke Kantor. Kalaupun harus kembali ke kantor, saya mengusahakan sholat magrib dan makan malam di rumah agar keluarga tidak pula kehilangan.

Diluar waktu-waktu sibuk, pasca penyelenggaraan Pemilu luar pekerjaan resmi sehari-hari saya membagi waktu untuk kegiatan berorganisasi dan kegiatan keluarga adapun kegitan di Organisasi-organisasi yang saya ikuti.

1. Badan Antikorupsi Sumatera Barat (BAKo SumBar)

Sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat dimasa saya dipercaya Kordinator Badan Pekerja. Saya sudah membagi pekerjaan kepada Koordinator-Koordinator Program dan divisi-divisi yang ada di BAKo SumBar. Beberapa Program kerja ditangani langsung oleh korrdinator Program. Fungsi koordinator badan pekerja adalah sebagai penanggungjawab dari seluruh kegiatan. Kegiatan rapat-rapat rutin dilaksanakan setiap hari Jum’at sore.

2. GP Anshor

Selaku wakil sekretaris GP Anshor wilayah Sumatera Barat, saya meluangkan waktu untuk menghadiri rapat-rapat pengurus wilayah dan kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh pengurus wilayah, termasuk menghadiri undangan dari pengurus-pengurus cabang Anshor di Kabupaten/Kota. Biasanya kegiatan rapat-rapat pengurus wilayah dilaksanakan sehabis jam kerja, jam 16.00 s/d selesai.

3. FKPPI

Kegiatan pertemuan mingguan di Sekretariat FKPPI PD III Sumatera Barat biasanya dilaksanakan pada hari kamis mulai jam 16.00 wib s/d selesai.

4. Ikatan Advokat Indonesia (IKADIN)

Kegiatan Ikadin tidak ada jadual pertemuan rutin mingguan, hanya saja pertemuan pengurus Ikadin dilaksanakan apabila ada hal-hal yang perlu dan penting dibicarakan dengan pengurus cabang Ikadin cabang Padang. Saya dalam organisasi ini menjabat sebagai Wakil Sekretaris.

5. Pengurus Masjid Raya Nailus Sa’addah

Dalam kepengurusan ini saya ditempatkan pada bagian pendanaan. Masjid raya nailus Sa’addah rusak akibat gempa besar di Sumatera Barat pada tanggal 30 September 2009 lalu. Saat ini kegiatan pembangunan kembali masjid sudah berjalan mendekati finishing. Selain itu di masjid raya dilaksanakan kegiatan pendidikan Alqur’an dan wirid setiap hari Jum’at malam.

25 Oktober 2011

Takana

Ketika denai pulang kerja beberapa hari yang lalu, sembari menyetir mobil dilebatnya hujan sore itu denai terkenang masa-masa kecil denai dulu yang kemana-mana memakai sepeda yang dulunya roda 4 kemudian setelah mahir roda bantunya dibuka, jadilah ia sepeda roda 2.

Betapa senangnya denai saat ini. Kemana-mana pake mobil, tidak basah kena hujan atau kepanasan diterpa terik matahari. Kemudian muncullah ingatan ketika kecil denai bersepeda kesana-kemari, tidak perduli hujan maupun panas. Jejak-jejak luka dikaki akibat jatuh dari sepeda pun masih menghiasi lutut denai hingga kini.

Kemudian, teringat denai tentang rencana-rencana denai untuk menuliskan apa yang denai ingat tentang masa lalu denai, tidak perlu ter urut berdasarkan waktu, namun tulis saja apa yg terkenang.

Kelak pabila sudah lengkap, akan denai bukukan sebagai Autobiografi denai.

Dan penulisan ingatan inipun didukung dengan kemudahan menulis Blog melalui email. Alhamdu lillah.......
Powered by Telkomsel BlackBerry®

29 September 2010

My Love Alratta

Waktu begitu cepat berjalan. Awalnya Alif tiga tahun kemudian muncul Ratu dan enam tahun kemudian lahir Hatta.
Terima kasih ya Allah atas semua karunia yang telah engkau berikan pada kami....
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

21 September 2010

hatta

Hai.......
Ikut jemuran sama Hatta yuk......
Enak lho....... Segar habis jemuran
Bobo pun jadi enak.
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

18 Agustus 2010

MANUSIA BARU



Alahamdulillah,.........
26 Juni 2010 bertepatan dengan 14 Sya'ban 1431 H telah lahir kedunia putra ke 3 kami, penerus trah Ardyan Soetan Radjo, SH. Seorang bayi mungil yang lahir dengan proses operasi sesar di Rumah Sakit Bersalin Cicik, Jl Soetomo Marapalam Padang, dengan berat 3 kg dan panjang 46 cm pada pukul 06.10 Wib.
Hatta, itulah panggilan pada bayi mungil kami. dengan nama lengkap Muhammad Athilla Althariq yang bermakna Muhammad Rezki Allah bagaikan Bintang yang bersinar dimalam hari.
semoga kelak, Hatta dapat menerangi hati Abiy, Ummy dan kakak-kakaknya.
sudah direncanakan sedari awal, kelak jika putra kami laki-laki maka diujung namanya akan dipasang Althaariq yang maknanya sebagai bintang yang menerangi kegelapan malam dan kalau perempuan maka diujung namanya akan diberi Ardhiny yang merupakan singkatan Ardyan dan Henny.

05 Januari 2010

Singapore.........




sepertinya akhir tahun ini Denai mendapat Berkah mengunjungi daerah-daerah favorit.....
ba'da Bali denai diundang rapat di Batam dan kemudian denai menyempatkan berjalan ke Singapore.......

Bali 2009



Dipenghujung tahun 2009, denai ke Bali
Keindahan Pulau Dewata sebenarnya tidak jauh berbeda dengan Kampung Denai
Ada pantai disepanjang pesisir Sumatera Barat
Ada Gunung di Padang Panjang, Tanah Datar, Solok, 50 Kota, Pasaman dll
Cuma saja bedanya yang mencolok adalah sense of belonging dari masyarakat kampung denai.
Pengelolaan Pariwisata dan kebersihan tempat pariwisata masih menjadi tanggungjawab petugas, sementara di Bali semua nya menjadi tanggungjawab bersama karena itulah salah satu sumber penghidupan dan kehidupan mereka.
Kapankah Sumbar akan sama dengan Bali??????

21 Oktober 2009

Gempa


Gempa yang terjadi pada tanggal 30 September 2009 yang lalu telah meluluh lantakkan Padang, Padang Pariaman, Pesisir Selatan, Agam dan daerah-daerah lainnya di Sumatera Barat.
Gempa yang besarnya masih berbeda dari lembaga-lembaga yang mempunyai alat pengukur kekuatan gempa, ada yang menyebutkan angka 7,6 SR ada pula yang menyebutkan 7,9 SR ada pula yang menyebutkan 8,3 SR dan ada juga yang menyebutkan diatas 9 SR. Namun bagi kita atau siapapun yang berada di Padang atau didaerah-daerah yang berada dijalur gempa, Dunia serasa kiamat.
Awalnya bumi seperti berguncang lalu selang beberapa detik kemudian mulai bergoyang...... kencang..... dan sangat kencang. Kita tidak sanggup untuk berdiri. Masya Allah........... La Haula Wala Quwwata...........

Denai ketika itu baru saja selesai menggantungkan sangkar burung Love Bird dan Kenari setelah dimandikan dan dibersihkan kandangnya. ketika bumi berguncang dan semua bergemuruh.... denai kira ada pesawat Hercules lewat karena memang rumah denai masih sering dilintasi pesawat AU itu...... rupanya sesaat kemudian tana mulai berayun, denai sempat terjatuh kemudian berdiri dan memagang tali jemuran........ denai lihat sekeliling semua bergoyang, bahkan rumah besar yang berada dibelakang rumah denai seakan-akan rubuh dan menimpa rumah denai....... denai terus bertakbir, beristiqfar, menyebut nama Allah.... denai sudah berfikir bahwa ini sudah Kiamat.......
Namun denai seolah tersentak sadar bahwa denai berada dihalaman belakang rumah dan tidak ada jalan keluar jika rumah denai ambruk. dengan sekuat tenaga denai lari keluar melalui ruangan tamu menuju halaman depan dan bertemu dengan Ummy dan anak-anak yang kelihatan sangat stress. Ummy menyuruh mengeluarkan Sepeda Motor di Garase untuk lari.... denai sudah berfikir bahwa tsunami pasti akan datang dengan gempa yang sekuat itu....... denai lari ke garase melalui ruangan tamu karena pintu garase terkunci dari dalam dan kemudian ketika denai akan mendirikan sepeda motor yang rebah terdengar bunyi ledakan keras...gubrakkkkkkkk.... masya Allah, rupanya ruang tamu denai hancur akibat runtuhnya dinding bagian atas rumah denai dan menghantam kuda-kuda serta plafon rumah....... seluruh yang ada diruang tamu hancur ...... bahkan kemudian setelah dibersihkan, lantai ruang tamu juga ikut hancur akibat kerasnya benturan dengan tembok yang runtuh.
Dengan sepeda motor berbonceng 5, denai ngebut lari menuju Pulai Anak Aia dan selanjutnya menyeberang Baypass menuju Aia Dingin, Lubuk Minturun..... akhirnya denai berhenti di SMP 16 Aia Dingin Padang. setelah 30 menit beristirahat, tidak terdengar kabar adanya Tsunami. Alhamdulillah........
Sembari menenangkan hati dihalaman SMP 16 padang, denai sempat meminjam HP seseorang yang juga senasib dengan denai, melalui HP itu denai mengirim SMS ke Bibi Wiwid di Pekan Baru. Walau jaringan HP rusak, denai yakin SMS itu akan terkirim disaat awal jaringan baik lagi. dan Alhamdulillah keesokan harinya Bibi Wiwit mengatakan SMS kemarin itu masuk.
Ketika mencoba membawa anak-anak melihat orang yang masih lalu lalang lewat didepan SMP 16 itu, tampak istri Mas Susilo Abdi Piliang, Wartawan SKH Singgalang, kami ditawarkan beristirahat dirumah mereka yang belum mereka huni di perumahan Aia Dingin.
Senja mulai turun, matahari pelan-pelan terbenam dan Padang gelap gulita. dengan memberanikan diri, denai kembali kebawah..... kerumah denai yang porak-poranda.... sedih bercampur galau bergejolak didada...... rumahku yang kubangun dengan mengumpulkan sepeser demi sepeser uang, hancur karena Gempa..............


Sesampainya di rumah, denai lihat pintu depan tertutup dan terhalang oleh material yang runtuh, pintu garase denai buka pelan-pelan.... takut ada runtuhan. Melalui garase dan dengan senteran lampu sepeda motor denai masuk, alhamdulillah..... kunci mobil ternyata ada dilemari dekat meja makan. Mobil denai majukan hingga halaman dan denai buka pintu belakang mobil kemudian denai naikkan baju-baju yang berada di garase, denai naikkan makanan dan minuman di kulkas, denai naikkan rice cooker, denai naikkan samba yang baru saja selesai dimasak ummy, denai naikkan apa yang bisa denai naikkan denai naikkan perhiasan dikamar depan yang alhamdulillah tidak terkena reruntuhan dan terakhir denai naikkan genset.........
Akhirnya dirumah Mas Susilo kami bermalam dengan diterangi cahaya lampu dari genset yang denai bawa..... Alhamdulillah........

19 Agustus 2009

Marhaban ya... Ramadhan

Denai beserta keluarga besar Ardyan Soetan Radjo, SH mengucapkan Selamat Menunaikan ibadah Ramadhan. Semoga Allah memberikan kesempatan pada kita menjalankan ibadah Ramadhan kali ini hingga Masuknya bulan Syawal...............

19 April 2009

Lelah


Pemilihan Umum 2009 ini merupakan pemilu yang cukup sangat berat,
permasalahan-permasalahan yang terjadi, berawal dari sistem pemilu yang tiap akan dilaksanakan pemilu selalu berobah-robah.

Titik awal dari UU 22/2007 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum Awalnya diusulkan agar penyelenggara tidak diganti agar penyelenggara pemilu 2004 yang telah berpengalaman menyelenggarakan pemilu 2004 dapat melaksanakan Pemilu 2009 dan KPU baru dibentuk setelah Pemilu 2009.

Selanjutnya, pengebirian tugas PPS yang tidak lagi melakukan rekapitulasi penghutungan suara ditingkat kelurahan/desa/jorong sehingga memperlambat jalannya proses rekapitulasi. Banyak hal-hal lain yang kalau diceritakan justru akan membuat pusing dan terkesan apoligies.

Apapun hasilnya, bagaimanapun prosesnya, karena ini adalah Perta Demokrasi, maka layaknya sebuah perhelatan, maka tidak ada piring yang tidak retak, gelas yang tak pecah.............

10 Maret 2009

Berpolitik.....



Bola satu sebenarnya jelas tampak, tinggal sodok saja dan pasti masuk.
tapi..... apakah hanya sampai disitu kepuasan kita,
walau sebenarnya ada effek lantun bola yang bisa dimanfaatkan.
makanya sangat perlu untuk betul-betul diperhatikan.
kalau perlu dipidik... dipicingkan sebelah dada, ditahan nafas dalam-dalam.....
jika bisa masuk yang lain kenapa tidak............

Berpolitikpun sebenarnya juga begitu khan,
sekali meraguh dayung dua...tiga ... pulau terlampaui.
jika dengan sekali pukul bisa menghasilkan suatu yang besar,
kenapa tidak dicoba......

Syaratnya :
Perhitungan........
Ketelitian........
Kesiapan.........
Kecermatan .......
Vini...Vidi...Vici.....

Mungkin bisa dicoba jadi Walikota Bukittinggi........

Ingat Pemilu..... Ingat Centang..... Ingat 9 April 2009.


Tak terasa begitu cepat waktu berjalan
30 hari menjelang Pemilu, 9 April 2009.
Tadi sore telah dilakukan Launching Pemilu Damai dan Berkualitas,
Nanti tanggal 16 Kampanye Rapat Umum dimulai yang diawali dengan Kampanye Bersama
rencananya akan dilaksanakan dihalaman kantor Gubernur Sumbar.

Sebuah catatan yang tertinggal ketika Gubernur Sumbar berkunjung keruang kerja Denai,
Surat Suara yang cukup besar yang akan digunakan dalam Pemilu 2009
membuat heran hampir seluruh tamu yang datang keruangan denai.

" Pastikan anda telah menentukan orang yang akan anda pilih sebelum ke TPS,
semakin cepat anda keluar dari bilik suara, semakin berkualitaslah pemilu 2009 ini ".

Ingat...... 9 April 2009 saatnya kita ke TPS,
jangan mencoblos, tapi menconteng.
gunakan hak pilih anda secara bijak dan cerdas.
demi pemilu yang Damai dan Berkualitas.

16 Januari 2009

TABUIK


Pariaman takana langang dek tabuik mako karami,
Sepenggal bait lagu yang menggambarkan betapa pesta budaya Tabuik
dipariaman mengait orang-orang datang ke Pariaman.

Tabuik yang direpresentasikan merupai buraq, kendaraan rasulullah dalam melaksanakan Isra' dan Mi'raj merupakan pesta budaya yang ditujukan untuk mengenang kembali sejarah wafatnya Hassan & Hussein, cucu Rasulullah Muhammad SAW pada Perang Karbala.

di Pariaman dan beberapa daerah pesisir pantai barat sumatera menyelenggarakan pesta budaya ini setiap awal bulan muharram dengan puncak kegiatan membuang tabut kelaut pada tanggal 10 Muharram.

denai beserta keluarga berkesempatan menghadiri pesta ini dan wow.... ramai...