Follow me

Twett : @bang_ardyan
Facebook : http://www.facebook.com/ardyan.datuak.saidi

21 Oktober 2009

Gempa


Gempa yang terjadi pada tanggal 30 September 2009 yang lalu telah meluluh lantakkan Padang, Padang Pariaman, Pesisir Selatan, Agam dan daerah-daerah lainnya di Sumatera Barat.
Gempa yang besarnya masih berbeda dari lembaga-lembaga yang mempunyai alat pengukur kekuatan gempa, ada yang menyebutkan angka 7,6 SR ada pula yang menyebutkan 7,9 SR ada pula yang menyebutkan 8,3 SR dan ada juga yang menyebutkan diatas 9 SR. Namun bagi kita atau siapapun yang berada di Padang atau didaerah-daerah yang berada dijalur gempa, Dunia serasa kiamat.
Awalnya bumi seperti berguncang lalu selang beberapa detik kemudian mulai bergoyang...... kencang..... dan sangat kencang. Kita tidak sanggup untuk berdiri. Masya Allah........... La Haula Wala Quwwata...........

Denai ketika itu baru saja selesai menggantungkan sangkar burung Love Bird dan Kenari setelah dimandikan dan dibersihkan kandangnya. ketika bumi berguncang dan semua bergemuruh.... denai kira ada pesawat Hercules lewat karena memang rumah denai masih sering dilintasi pesawat AU itu...... rupanya sesaat kemudian tana mulai berayun, denai sempat terjatuh kemudian berdiri dan memagang tali jemuran........ denai lihat sekeliling semua bergoyang, bahkan rumah besar yang berada dibelakang rumah denai seakan-akan rubuh dan menimpa rumah denai....... denai terus bertakbir, beristiqfar, menyebut nama Allah.... denai sudah berfikir bahwa ini sudah Kiamat.......
Namun denai seolah tersentak sadar bahwa denai berada dihalaman belakang rumah dan tidak ada jalan keluar jika rumah denai ambruk. dengan sekuat tenaga denai lari keluar melalui ruangan tamu menuju halaman depan dan bertemu dengan Ummy dan anak-anak yang kelihatan sangat stress. Ummy menyuruh mengeluarkan Sepeda Motor di Garase untuk lari.... denai sudah berfikir bahwa tsunami pasti akan datang dengan gempa yang sekuat itu....... denai lari ke garase melalui ruangan tamu karena pintu garase terkunci dari dalam dan kemudian ketika denai akan mendirikan sepeda motor yang rebah terdengar bunyi ledakan keras...gubrakkkkkkkk.... masya Allah, rupanya ruang tamu denai hancur akibat runtuhnya dinding bagian atas rumah denai dan menghantam kuda-kuda serta plafon rumah....... seluruh yang ada diruang tamu hancur ...... bahkan kemudian setelah dibersihkan, lantai ruang tamu juga ikut hancur akibat kerasnya benturan dengan tembok yang runtuh.
Dengan sepeda motor berbonceng 5, denai ngebut lari menuju Pulai Anak Aia dan selanjutnya menyeberang Baypass menuju Aia Dingin, Lubuk Minturun..... akhirnya denai berhenti di SMP 16 Aia Dingin Padang. setelah 30 menit beristirahat, tidak terdengar kabar adanya Tsunami. Alhamdulillah........
Sembari menenangkan hati dihalaman SMP 16 padang, denai sempat meminjam HP seseorang yang juga senasib dengan denai, melalui HP itu denai mengirim SMS ke Bibi Wiwid di Pekan Baru. Walau jaringan HP rusak, denai yakin SMS itu akan terkirim disaat awal jaringan baik lagi. dan Alhamdulillah keesokan harinya Bibi Wiwit mengatakan SMS kemarin itu masuk.
Ketika mencoba membawa anak-anak melihat orang yang masih lalu lalang lewat didepan SMP 16 itu, tampak istri Mas Susilo Abdi Piliang, Wartawan SKH Singgalang, kami ditawarkan beristirahat dirumah mereka yang belum mereka huni di perumahan Aia Dingin.
Senja mulai turun, matahari pelan-pelan terbenam dan Padang gelap gulita. dengan memberanikan diri, denai kembali kebawah..... kerumah denai yang porak-poranda.... sedih bercampur galau bergejolak didada...... rumahku yang kubangun dengan mengumpulkan sepeser demi sepeser uang, hancur karena Gempa..............


Sesampainya di rumah, denai lihat pintu depan tertutup dan terhalang oleh material yang runtuh, pintu garase denai buka pelan-pelan.... takut ada runtuhan. Melalui garase dan dengan senteran lampu sepeda motor denai masuk, alhamdulillah..... kunci mobil ternyata ada dilemari dekat meja makan. Mobil denai majukan hingga halaman dan denai buka pintu belakang mobil kemudian denai naikkan baju-baju yang berada di garase, denai naikkan makanan dan minuman di kulkas, denai naikkan rice cooker, denai naikkan samba yang baru saja selesai dimasak ummy, denai naikkan apa yang bisa denai naikkan denai naikkan perhiasan dikamar depan yang alhamdulillah tidak terkena reruntuhan dan terakhir denai naikkan genset.........
Akhirnya dirumah Mas Susilo kami bermalam dengan diterangi cahaya lampu dari genset yang denai bawa..... Alhamdulillah........